Kemlu identifikasi proyek kerja sama Rp490,59 triliun melalui AIPF

Kegiatan business matching AIPF dihadiri oleh sekitar 185 investor dalam negeri dan internasional.

Wakil Menteri Luar Negeri Pahala Mansury. Foto Kemlu

Indonesia mengidentifikasi proyek kerja sama senilai US$32 miliar atau sekitar Rp490,59 triliun melalui kegiatan penjajakan bisnis (business matching) yang dilakukan selama penyelenggaraan Forum ASEAN-Indo-Pasifik (AIPF).

Selain itu, sebagai penyelenggara AIPF yang menjadi flagship event dari KTT ke-43 ASEAN, Indonesia juga mengupayakan kerja sama untuk proyek dari negara-negara lain dengan total nilai US$810 juta (sekitar Rp12,4 triliun).

“Kami harapkan business matching tersebut akan bisa meningkatkan kerja sama dan pemahaman sebenarnya kebutuhan investasi yang diharapkan oleh masing-masing negara,” kata Wakil Menteri Luar Negeri Pahala Mansury dalam keterangan tertulisnya, Kams (7/9).

Kegiatan business matching AIPF dihadiri oleh sekitar 185 investor dalam negeri dan internasional, di antaranya, PT Bank Mandiri Tbk., Bank Permata, Bank SBI Indonesia, Bank CCB Indonesia, PT Bank Jawa Barat, PT Astra Infrastruktur, PT Amman Mineral Tbk, Dian Swastatika Sentosa, AIIB, Standard Chartered, Sumitomo (SMBC), Commerzbank, ACWA (Saudi Arabia), EDF Energy (Prancis), KEPCO (Korea), IGNIS (Spanyol), China Railway Corporation, Sinohydro, China State Construction Engineering, Siemens (German), Inpex Geothermal (Jepang), British Columbia (Canada), and Actis (Inggris).

Sektor-sektor bisnis yang dipromosikan melalui AIPF meliputi pengembangan energi baru terbarukan, hidrogen, amonia, kilang alumina, rantai pasok baterai, serta infrastruktur jalan tol dan pelabuhan.