Kerugian dunia akibat Covid-19 capai US$15 triliun

Laju pertumbuhan ekonomi dunia diprediksi mengalami kontraksi yang sangat dalam, yaitu kisaran 3% hingga 5%.

Menteri Keuangan Sri Mulyani. Foto REUTERS/Wolfgang Rattay.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, dampak kerugian yang dialami dunia untuk menanggung beban penanggulangan Covid-19 dapat mencapai US$9 triliun hingga US$15 triliun.Nilai tersebut, lanjutnya, setara dengan 15 kali lipat dari ukuran perekonomian Indonesia, dengan rata-rata kapasitas ekonomi sebesar US$1 triliun.

"Kerugian dan biaya Covid-19 di seluruh dunia diperkirakan dapat capai US$9 triliun hingga US$15 triliun. Hal ini setara 9-15 kali ukuran ekonomi indonesia. Suatu dampak begitu dahsyat dalam waktu kurang dari enam bulan," katanya dalam video conference di Mahkamah Konstitusi, Kamis (8/10).

Dia pun mengungkapkan, laju pertumbuhan ekonomi dunia akan mengalami kontraksi yang sangat dalam, yaitu kisaran 3% hingga 5%. Padahal, di awal tahun sejumlah lembaga internasional memperkirakan pertumbuhan ekonomi dunia sebesar 3,4%.

"Langkah pencegahan Covid-19 telah mengancam perekonomian seluruh dunia, di mana pertumbuhan ekonomi dunia merosot tajam. Semula pada 2020 ekonomi dunia diperkirakan tumbuh 3,4%, sekarang berubah jadi kontraksi 3%-5%," ujarnya.

Sementara itu di Indonesia, kepanikan global yang dipicu oleh pandemi Covid-19 telah menyebabkan arus modal asing keluar atau capital outflow di pasar saham sebesar Rp140 triliun.