Ketika perusahaan pelat merah antre go public

Kementerian BUMN mencatat ada 28 perusahaan BUMN akan mencari dana segar dari bursa saham.

Ilustrasi Alinea.id/Bagus Priyo.

Pada awal tahun ini, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir sempat memberikan kisi-kisi akan melepas saham 8-12 BUMN di Bursa Efek Indonesia (BEI). Jumlah ini kemudian bertambah menjadi 10-15 BUMN. Hingga 2023 nanti pihaknya menargetkan, setidaknya ada 10 perusahaan yang sudah melantai di bursa.

“Ada goals-nya. Sesuai presentasi ke Presiden Jokowi (Joko Widodo) di Sidang Paripurna kita ingin go public-kan 10-15 BUMN,” katanya, dalam Rapat Koordinasi Pembangunan Pusat 2021, Kamis (29/4).

Erick menilai aksi korporasi ini perlu dilakukan agar BUMN dan anak-anak perusahaan BUMN bisa bersaing dalam kompetensi pasar secara terbuka. Apalagi saat ini dunia telah memasuki era digitalisasi. Persaingan antar korporasi pun semakin bebas. Selain itu, dengan langkah ini BUMN juga akan semakin mudah untuk bersaing dengan perusahaan lain, baik itu swasta maupun asing.

“Seperti yang sudah ditunjukkan himbara (Himpunan Bank Milik Negara), di mana ada asing ada swasta tapi himbara masih menjadi pemain besar,” ujar pria yang juga Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) itu.