Ketum PKB: Indonesia kurang dukung pengembangan teknologi

Cak Imin menyinggung Swiss yang tidak punya kebun kopi tetapi bisa menentukan harga kopi.

Abdul Muhaimin Iskandar. Foto Istimewa

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menilai selama ini pemerintah kurang mendukung pengembangan teknologi dan modal ilmiah. Meski dilimpahi sumber daya alam (SDA), namun nilai produk SDA di Tanah Air kerap diambil negara lain.

Hal ini disampaikan Cak Imin dalam pidato awal tahun 2022 bertajuk "Peta Jalan Indonesia Maju", dengan menekan pentingnya belajar dari negara yang sudah maju. 

Menurut Cak Imin, Indonesia akan maju dengan tiga kriteria. Pertama, kata Cak Imin, negara dan seluruh kebijakan-lembaga perlu semakin inklusif bermanfaat dan memajukan semua warga. Perbudakan dihapuskan, perempuan bebas memilih dan terlibat politik, serta para petani dan nelayan didukung oleh subsidi dan sarana infrastruktur memadai.

Selain itu, orang muda diberi kesempatan penuh untuk mengecap pendidikan, bekerja meraih skill tinggi dan meraih konsep hidup baik mereka. Sistem pajak juga dilaksanakan untuk mendanai pendidikan, belanja pegawai dan jaminan sosial kesehatan dan pensiun, dan jaminan sosial dibuka dan melayani semua warga.

"Dukungan dana disediakan untuk riset-riset dan pengembangan teknologi, kota-kota ditata dan sistem pendidikan publik dibentuk didanai oleh negara. Taman taman publik diadakan. Dan Lansia dimuliakan dengan berbagai layanan, program dan program perlindungan," kata Cak Imin, sebagaimana diunggah akun Youtube DPP PKB, Selasa (4/1).