Sri Mulyani: Kinerja positif keuangan terjaga melalui strategi fiskal

Posisi defisit APBN 2021 terjadi penurunan sebesar 17,3%.

Ilustrasi. Foto gramedia.com

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati dalam rapat kerja bersama DPR mengatakan, sejak masuknya Covid-19 varian Delta, pola pemulihan ekonomi sangat terpengaruh. Hal itu terjadi tidak hanya di Indonesia, tetapi termasuk pada negara-negara barat, terutama hubungan Amerika, Eropa dan Rusia. 

"Dari sekian banyaknya wilayah negara yang mendominasi dan mewarnai ada banyak pengaruhnya di dalam ekonomi global dari suku bunga yang mengalami kenaikan karena didalam  proses pemulihan ekonomi ini diserap dari supply chain. Di mana memengaruhi kenaikan harga, sehingga karena naik overcut secara sangat cepat," ujarnya di Jakarta, Rabu (19/1).

Dia mencontohkan, negara Amerika baru saja menaikkan angka pemulihannya dan tiba-tiba dihantam dengan Omicron hingga menyebabkan banyak kegiatan permintaan sektor pendidikan, rekreasi, dan pekerjaan tidak dapat berjalan. Belum lagi barang yang disuplai juga menurun. Demikian juga sampai kepada tenaga kesehatan mereka di rumah sakit yang terkena Omicron menyebabkan timbulnya hambatan.

Kemudian, katanya, dengan adanya kasus Covid-19 menyebabkan cost inflasi melonjak tinggi terutama karena diserap supply liberal dan juga masalah competition yaitu harga Bahan Bakar Minyak (BBM). 

"Kita lihat tidak hanya di Amerika di Eropa juga inflasi sekarang sudah naik sesudah 4% sekarang sudah bahkan mencapai 5% dan negara-negara lain yang biasanya di flashback. Seperti Jepang juga sudah mulai menunjukkan inflasi di angka grafik 0,6 negara emerging. Sementara itu dilihat untuk negara Brazil itu sudah dapat digit inflation 10% rahasia sudah di grafik 8,54, Meksiko sudah 7,4, Korea Selatan sudah. 3,7 Inggris di grafiknya 5,1," ujar Sri Mulyani.