Kantor luar negeri Bank Mandiri cetak laba Rp1,56 triliun selama pandemi

Kantor Luar Negeri Bank Mandiri mencetak laba sebelum pajak sebesar US$111,2 juta atau Rp1,56 triliun di akhir 2020

Seorang pria berjalan di dekat logo PT Bank Mandiri di Plaza Mandiri, Jakarta, 25 November 2015. Foto REUTERS/Beawiharta.

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) terus mengembangkan dan mengoptimalkan peran Kantor Luar Negeri (KLN) perseroan selama pandemi Covid-19. Hasilnya, KLN Bank Mandiri mencatat laba sebelum pajak hingga US$111,2 juta atau sebesar Rp1,562 triliun pada akhir 2020. Laba ini tumbuh 19% secara tahunan atau year-on-year (yoy), meskipun dibayangi ketidakpastian global akibat pandemi Covid-19 yang melanda dunia.

Direktur Treasury and International Banking Bank Mandiri Panji Irawan menuturkan, capaian tersebut merupakan kontribusi laba sebelum pajak terbesar dalam lima tahun terakhir, dengan rata-rata pertumbuhan pada periode tersebut sebesar 30%. 

Panji merinci, kinerja apik ini disumbangkan oleh pertumbuhan pendapatan berbasis biaya atau fee based income (FBI) sebesar rata-rata 32% dari US$10,9 juta pada 2015, menjadi US$45,3 juta pada 2020. Sementara, pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII) menguat rata-rata 10% dari US$49,5 juta pada 2015, menjadi US$81,3 juta lima tahun kemudian. 

"Kinerja yang baik dari KLN Bank Mandiri dalam lima tahun terakhir merupakan hasil kolaborasi strategis antara berbagai unit kerja di kantor pusat, serta antara masing-masing KLN. Termasuk dengan perusahaan anak," kata Panji dalam keterangan tertulisnya yang diterima Alinea.id, Senin (22/2).

Saat ini, Bank Mandiri memiliki tujuh KLN yang berada di Singapura, Hong Kong, Cayman Island, Shanghai, Timor-Leste, Inggris Raya, dan Malaysia.