Konsolidasi awal rumah sakit BUMN ditarget rampung Juni

Menteri BUMN Erick Thohir ingin holding rumah sakit fokus di bidang kesehatan.

Menteri BUMN Erick Thohir dalam jumpa pers usai 1st Indonesia Healthcare Corporation Medical Forum di Jakarta, Senin (10/2/2020). Alinea.id/Annisa Saumi.

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menargetkan konsolidasi awal holding rumah sakit BUMN selesai pada Juni 2020. Konsolidasi tersebut akan dilakukan oleh Indonesia Healthcare Corporation (IHC) dengan Pertamedika sebagai operatorship.

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan dengan konsolidasi ini, rumah sakit BUMN jadi lebih fokus di bidang kesehatan. Sebab, saat ini banyak perusahaan BUMN yang fokus utamanya bukan di bidang kesehatan, tetapi memiliki rumah sakit.

Dengan konsolidasi ini, Erick menargetkanIHC mampu mencetak pendapatan sekitar Rp8 triliun ke depannya.

"Saat ini kan ada 64 rumah sakit BUMN dengan total 6.500 tempat tidur. Kalau ditotal secara pendapatan menyentuh hampir Rp5,6 triliun dengan EBITDA Rp510 miliar," kata Erick Thohir di 1st Indonesia Healthcare Corporation Medical Forum di Jakarta, Senin (10/2).

Erick menjelaskan konsolidasi tersebut akan memiliki tiga tahap. Fase 1 berjalan di tahun 2019-2020 dengan fokus mengembangkan posisi pasar dan membentuk fondasi. Pada fase 1 ini, rumah sakit yang dimiliki PT Pertamina (Persero) akan berkonsolidasi dengan rumah sakit yang dimiliki PT Pelayaran Indonesia (Persero) atau Pelni. Konsolidasi tersebut diharapkan rampung pada Juni 2020.