Krisis kepercayaan publik pada industri asuransi

Kasus gagal bayar Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 dan PT Jiwasraya (Persero) membuat publik krisis kepercayaan pada industri ini

Kasus gagal bayar Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 dan PT Jiwasraya (Persero) membuat publik krisis kepercayaan pada industri ini. / Facebook Jiwasraya

Elsa Puspita Sari (30) punya harapan dari tabungan masa depannya berupa asuransi jiwa. Ditawari oleh ibu temannya yang bekerja sebagai agen asuransi, ia pun ikut serta dalam asuransi jiwa Bumiputera sejak Mei 2014.

Elsa pun rutin membayar asuransinya sebesar Rp100.000 setiap bulan. Di dalam polis asuransinya, tertera jangka waktu investasi selama 15 tahun. Namun, bisa dihentikan atau diklaim kapan saja. 

Hingga tibalah waktunya Elsa ingin mencairkan investasinya di Bumiputera pada April 2019. Namun, hingga Desember ini klaimnya tak kunjung cair juga. 

"Saya pun saat ini masih belum tahu pasti apakah saya masih bisa klaim uang saya atau memang sudah hilang. Karena agen saya bilang dia masih mengusahakan dana saya cair," kata Elsa ketika dihubungi Alinea.id dari Jakarta, Jumat (6/12).

Tak tinggal diam, perempuan yang bekerja sebagai editor di perusahaan digital rintisan kesehatan Alodokter ini, beberapa kali mengajukan klaim ke agennya. Setelah dua hingga tiga bulan, klaimnya tidak diproses, ia menghubungi Customer Service Bumiputera.