KTNA minta anggaran pupuk subsidi tambah Rp3,1 triliun

Alokasi anggaran pupuk bersubsidi berkurang dalam beberapa tahun terakhir.

Petani menaburkan pupuk di tanaman padi. Dokumentasi Kementan

Pemerintah diminta segera merealisasikan penambahan anggaran subsidi pupuk sebesar Rp3,1 triliun. Pangkalnya, Oktober 2020-Maret 2021 masuk musin hujan, momentum memaksimalkan produktivitas pertanian.

"Saya harap untuk 2020, ini bisa segera keluar tambahan subsidi pupuk sebesar 1,4 juta ton. Sehingga Oktober-Maret, petani dapat menggunakan pupuk subsidi dan produktivitasnya tetap baik," kata Ketua Umum Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA), Winarno Tohir, dalam Alinea Forum bertajuk "Memperkuat Pertanian kala Pandemi", Selasa (25/8).

Jika subsidi pupuk dikurangi, otomatis berdampak pada menurunnya produktivitas pertanian. Ini mesti dihindari, terlebih hendak memasuki musim tanam. 

"(Kalau) menggunakan pupuk nonsubsidi, saya khawatir produktivitas akan terganggu karena ada korelasi antara penurunan alokasi pupuk dengan penurunan produksi," jelasnya. Ada perbedaan yang besar antara harga pupuk bersubsidi dan nonsubsidi.

Dia mengungkapkan, alokasi pupuk bersubsidi turun setiap tahunnya. Pada 2018, pemerintah mengucurkan 9,5 juta ton. Setahun berselang menjadi 8,8 juta ton dan 2020 hanya 7,9 juta ton.