Likuiditas banjir, BRI tunda penerbitan obligasi

BRI memiliki jatah penerbitan Obligasi Berkelanjutan III dengan total Rp20 triliun.

Ilustrasi. Foto Antara.

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) menunda rencana penerbitan obligasi tahun ini. BRI bilang, likuiditas yang dimiliki perseroan masih cukup untuk menunjang pertumbuhan kredit.

Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan, pihaknya masih mengantongi izin dan plafon untuk penerbitan obligasi. Namun, melihat likuiditas yang ada, BRI akan menunda dulu penerbitan obligasi tersebut.

"Kalau dilihat sekarang, loan to deposit ratio (LDR) kami di level 83,7%. Maka untuk mencapai LDR optimal di level 90% saja, artinya ada ruang menumbuhkan untuk LDR," kata Sunarso dalam konferensi pers kinerja BRI 2020, Jumat (29/1).

Dia menjelaskan, apabila angka dana pihak ketiga (DPK) masyarakat yang berada di posisi saat ini tidak berubah, maka likuiditas diprediksi masih aman. Menurutnya, tantangan perusahaan adalah terkait menggenjot pertumbuhan kredit di semua segmen.

"Kalau begitu, obligasi diperlukan tidak? Jawabannya sementara belum diperlukan," ucap dia.

Seperti diketahui, bank dengan aset terbesar di Indonesia ini masih memiliki jatah penerbitan Obligasi Berkelanjutan III, dengan total penerbitan Rp20 triliun.