Masih positif di November, bahkan lebih tinggi dari Korsel dan China

Selama tiga bulan berturut-turut, produksi sektor manufaktur di RI masih mengalami ekspansi seiring dengan dampak Covid-19 yang berkurang.

Ilustrasi Alinea.id/Bagus Priyo.

Sektor industri manufaktur di Tanah Air masih berada dalam tahap ekspansi. Hal ini terlihat dari capaian Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada November yang menempati posisi 53,9 sesuai dengan laporan IHS Markit.

“Pelaku industri masih tetap semangat menjalankan usahanya seiring dengan upaya pemerintah mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, dalam keterangan tertulisnya, Rabu (1/12).

Makanya, Menperin optimistis sepanjang 2021, industri akan tumbuh sebesar 4%-5%, tentu dengan asumsi tidak ada gejolak kasus atau gelombang susulan dari dampak pandemi Covid-19. 

Beberapa indikator yang menujukkan bahwa kinerja sektor industri nasional masih positif, antara lain pada capaian nilai ekspor. Sepanjang Januari-Oktober 2021, industri pengolahan mencatatkan nilai ekspor sebesar US$143,76 miliar atau meningkat 35,53% dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu. Selain itu, memberikan kontribusi terbesar hingga 77,16% dari total nilai ekspor nasional selama sepuluh bulan tahun ini yang mencapai US$186,32 miliar.

Capaian lainnya tercatat pada penerimaan pajak sektor industri pengolahan yang tumbuh 14,6% pada Januari-Oktober 2021. Penerimaan pajak tersebut memberikan kontribusi paling besar hingga 29,8% pada periode yang sama.