Memutus belenggu generasi sandwich

Kehidupan masa tua perlu dipersiapkan sejak masa produktif untuk memotong generasi sandwich.

Ilustrasi Alinea.id/Bagus Priyo.

Anita (25) telah mencapai tahap karier yang cukup menjanjian. Sebagai seorang sales di perusahaan teknologi, penghasilannya telah menyentuh angka dua digit. Sebulan, ia bisa mengantongi pendapatan antara Rp12 juta sampai Rp16 juta.

Jumlah itu sangat cukup, jika hanya digunakan untuk dirinya sendiri dan menata kehidupannya ke depan setelah menikah. Namun, karyawan swasta di Jakarta ini mesti menanggung biaya hidup bahkan utang yang membelit orang tuanya. Meski bukan anak pertama, ia juga menjadi penopang biaya pendidikan saudaranya. 

"Selain survive di Jakarta sendiri, juga biayai orang tua yang sudah sepuh tidak kerja, satu lagi ada ponakan yang aku tanggung biaya kuliahnya," ujar Anita saat berbincang dengan Alinea.id, Rabu (21/4). 

Kondisi itu membuatnya tertekan secara finansial. Bagaimana tidak, ia harus mengalokasikan uang untuk tunggakan utang orang tuanya yang mencapai Rp300 juta. Belum lagi tanggungan biaya kuliah jutaan rupiah per semester hingga biaya hidup rutin yang ia sisihkan demi keluarga. 

"Aku Rp3 juta udah cukup buat sendiri. Tapi, buat nyicil utang Rp7 juta. Belum semesteran Rp2 juta-an dan uang pangkal Rp15 juta," terangnya.