Menanti siklus kebangkitan pasar properti

Sejumlah indikasi perbaikan sudah terlihat seperti angka penjualan yang positif di segmen menengah dan perbaikan di kelas mewah.

Pasar properti mulai membaik usai Pemilihan Umum 2019 atau pada kuartal II-2019. Alinea.id/Laila Ramdhini

Pasar properti mulai membaik usai Pemilihan Umum 2019 atau pada kuartal II-2019. Hal tersebut juga menandakan kebangkitan sektor industri yang sempat tidur selama dua tahun ke belakang ini.

Wakil Ketua Umum DPP Real Estate Indonesia (REI) Bidang Tata Ruang, Kawasan dan Properti Ramah Lingkungan Hari Ganie mengungkapkan penjualan hunian pada periode tersebut mengalami kenaikan cukup signifikan. Bukan hanya segmen menengah ke bawah, angka penjualan yang positif itu tercatat juga pada segmen menengah atas.

“Dari laporan pengembang di bawah DPP REI, penjualan properti sudah lebih baik. Transaksi bulanan meningkat. Data kami di pasar, penjualan rumah seharga Rp500 juta (per unit) bagus. Namun, di kota besar seperti Jakarta, penjualan rumah mewah sekitar Rp5 miliar juga sudah berjalan baik,” kata Ganie saat ditemui dalam konferensi pers Indonesia International Property Expo (IIPEX) 2019 di Jakarta, Kamis (5/9).

Ganie mengakui pasar hunian yang masih menggeliat berada di segmen menengah dan ke bawah dengan pembeli end user. Meski demikian, pengembang optimistis, pasar investor akan berangsur normal dalam waktu dekat.

Menurut Ganie, kebangkitan pasar properti khususnya untuk hunian ini juga berkat digulirkannya sejumlah kebijakan yang mendukung. Pertama, penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia sebanyak dua kali.