Menatap ekonomi Indonesia pada 2019

APBN 2019 disusun dengan optimisme, tapi tetap memperhitungkan tantangan dan krisis yang akan dihadapi.

Petugas menata tumpukan uang kertas saat melakukan persiapan pengisian ATM di cash center PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI), Jakarta, Kamis (20/12). /Antara Foto.

Pemerintah sudah menyusun APBN 2019 dengan fokus tiga hal, yakni penurunan defisit, pemerataan anggaran, dan pertumbuhan pajak. Pada 2019, pemerintah menargetkan pendapatan negara sebesar Rp2.165 triliun, naik dari tahun ini sebesar Rp1.903 triliun.

Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, APBN 2019 disusun dengan optimisme, tapi tetap memperhitungkan tantangan dan krisis yang akan dihadapi.

"Kehati-hatian dan kewaspadaan tidak berarti perekonomian dan APBN kita rapuh, justru kami bersikap demikian untuk menjaga perekonomian yang sedang memiliki momentum positif, agar tidak menjadi rapuh dan rentan," ujar Sri, dikutip dari Antara, Rabu (31/10).

Sri menjelaskan, ada beberapa tantangan yang dihadapi pada 2019, antara lain perekonomian dunia yang masih dibayangi ketidakpastian dari normalisasi kebijakan moneter Amerika Serikat, penguatan dollar AS, dan pengetatan likuiditas yang mengakibatkan arus modal keluar.

Di samping itu, masih berlanjutnya perang dagang antara Amerika Serikat dan China, ketidakpastian skenario Brexit, serta ketegangan geopolitik di sejumlah kawasan dunia, ikut meningkatkan risiko negatif bagi perekonomian global.