Mendag Lutfi jelaskan jurus atasi defisit perdagangan

Strategi mengatasi defisit perdagangan tersebut mulai dari menjaga daya beli masyarakat hingga pembukaan pasar ekspor nontradisional.

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi dalam webinar virtual, Kamis (18/03/2021). Foto tangkapan layar.

Neraca perdagangan Indonesia mengalami defisit selama beberapa tahun terakhir. Namun, pada 2020, neraca perdagangan RI surplus US$21,74 miliar akibat melemahnya impor.

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi merinci, struktur impor Indonesia pada 2020 sebesar 72,9% merupakan bahan baku dan penolong. Kemudian, 16% datang dari bahan modal dan 10% impor berurusan langsung dengan konsumsi. 

Hal tersebut mengindikasikan pelemahan struktur ekonomi Indonesia yang mesti diperbaiki. Menurutnya, salah satu solusi memperbaiki neraca perdagangan ini adalah dengan menjaga daya beli masyarakat.

"Kalau dibilang masalah meningkatkan ekspor dan mencegah impor, itu tidak sesuai dengan adab perdagangan dunia yang baru, yaitu kolaborasi. Kita ini bagian dari value chain dunia," kata Luthfi dalam webinar virtual, Kamis (18/3). 

Dia menuturkan, hal ini mengharuskan Indonesia mempunyai terobosan-terobosan baru. Salah satu terobosan tersebut menurutnya adalah dengan menjual barang jadi dan berteknologi tinggi. Pasalnya, sebelumnya Indonesia hanya dikenal sebagai pengekspor barang mentah dan setengah jadi.