Mimpi milenial di dunia digital

Dunia startup menjadi tumpuan harapan kebanyakan milenial.

Ilustrasi Alinea.id/Bagus Priyo.

Selepas lulus dari almamaternya Januari lalu, Ernawati langsung menebar lamaran ke berbagai startup. Perusahaan rintisan berskala unikorn maupun perusahaan yang benar-benar baru merintis menjadi incarannya.

Kini, ia merasa sudah menggapai mimpinya. Di usianya yang menginjak 22 tahun, ia akhirnya diterima di perusahaan rintisan lokal sebagai content writer atau copywriter - profesi yang sudah menjadi mimpinya sejak di bangku kuliah.

Selain dapat menyalurkan hobi menulisnya, bekerja di perusahaan rintisan juga dinilai cocok untuknya yang tak begitu suka bekerja di lingkungan terlampau formal dengan rutinitas berulang.

“Aku bosenan orangnya. Kalau startup kan kerjanya bisa di mana saja, enggak harus di kantor. Jadi ingin fleksibel,” ungkap alumni Antropologi Universitas Diponegoro itu, kepada Alinea.id, Kamis (26/8).

Ia juga kerap mendengar cerita para senior yang telah terlebih dulu mengecap pengalaman bekerja di startup. Lingkungan kerja startup dinilai lebih mudah untuk mengembangkan pengetahuan dan menambah ilmu para pekerjanya.