Momentum Lebaran diyakini dongkrak industri mamin

Momen Lebaran ini diyakini mampu mendongkrak kinerja industri makanan dan minuman yang selama ini konsisten tumbuh rata-rata di atas 7%.

Suasana salah satu gerai penjualan makanan di Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis (31/5). /AntaraFoto

Tren permintaan terhadap barang kebutuhan pokok akan meningkat tajam selama Lebaran. Termasuk pada komoditas makanan dan minuman (mamin). Momen Lebaran ini diyakini mampu mendongkrak kinerja industri makanan dan minuman yang selama ini konsisten tumbuh rata-rata di atas 7%.

Dirjen Industri Agro Kementerian Perindustrian Panggah Susanto, mengatakan pada kuartal I-2018, pertumbuhan industri makanan dan minuman mencapai 12,7% dan berkontribusi terhadap industri pengolahan nonmigas sebesar 35,4%. 

Kemenperin setiap tahun rutin menggelar Bazar Lebaran untuk memfasilitasi penyediaan barang kebutuhan pokok masyarakat. Khususnya produk olahan industri seperti makanan, minuman, dan sandang dengan harga terjangkau. 

“Untuk memenuhi kenaikan permintaan tersebut, tidak cukup hanya mengandalkan ketersediaan stok pasar, tetapi juga perlu didukung pendistribusian yang tepat sasaran,” kata Panggah di Jakarta, Selasa (5/6).

Panggah optimistis, industri makanan dan minuman nasional diyakini tetap tumbuh positif pada 2018. Telebih lagi adanya momentum pemilihan kepala daerah yang berlangsung tahun ini di berbagai wilayah di Indonesia, yang berpotensi dapat meningkatkan konsumsi produk makanan dan minuman.