Mudik bawa keuntungan ekonomi

Fenomena mudik tidak hanya berdampak sosial dan ekonomi tetapi juga mempersatukan anak bangsa.

Mudik memang mempererat silaturahmi karena menyatukan yang terpisah dan mendekatkan jarak. /Antara Foto

Hari raya Idulfitri tidak bisa lepas dari tradisi mudik di Indonesia. Rupanya, tradisi mudik ini memiliki manfaat besar khususnya pada persatuan bangsa. 

Sosiolog dari Universitas Ibnu Chaldun Jakarta, Musni Umar menyebut fenomena mudik tidak hanya berdampak sosial dan ekonomi tetapi juga mempersatukan anak bangsa. Menurut Musni, mudik tidak hanya mengandung fenomena sosial sebagai implementasi dari keyakinan teologis, tetapi memberi kebaikan bagi masyarakat, bangsa dan negara. 

"Karena menjadi medium pemersatu dan memberi sumbangsih yang positif bagi peningkatan ekonomi di desa (kampung)," kata Musni seperti dikutip Antara.

Lebih lanjut, mudik memang mempererat silaturahmi karena menyatukan yang terpisah dan mendekatkan jarak. Tapi ada nilai ekonomi yang tinggi dari mudik karena membantu perekonomian lokal, khususnya masyarakat desa. 

Bagi Musni, setidaknya ada lima dampak ekonomi bagi tradisi mudik. Pertama, pemudik membawa uang ke kampung. Biasanya, pemudik membayar zakat fitrah, zakat harta (maal), infak dan sadaqah, sehingga ekonomi di desa menggeliat.