Kisah Muhir eksportir vanili yang makin banyak orderan usai ikuti program Gratieks

Program Gratieks Kementan memberikan kemudahan dan percepatan proses sertifikasi ekspor.

Kegiatan bimbingan teknis (bimtek) vanili organik Lombok pada Minggu (4/12) yang dilaksanakan Badan Karantina Pertanian (Barantan) Mataram. Foto istimewa

Salah satu pelaku eksportir vanili asal Lombok, Muhir, mengungkapkan, potensi ekspor vanili asal Indonesia terus meningkat secara signifikan berkat program Gerakan Peningkatan Tiga Kali Lipat Ekspor Komoditas Pertanian (Gratieks) Kementerian Pertanian (Kementan). Program ini merupakan gagasan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo.

Muhir sudah memulai bisnis ekspor vanili sejak 2010 dan mengalami peningkatan permintaan dari pasar Amerika. Pada kegiatan bimbingan teknis (bimtek) vanili organik Lombok pada Minggu (4/12) yang dilaksanakan Badan Karantina Pertanian (Barantan) Mataram, Muhir bilang, peningkatan ekspor itu terjadi dalam rentang sepuluh tahun.

“Di 2010, untuk memenuhi permintaan pasar Amerika, saya hanya memiliki satu kelompok tani yang menjadi pemasok bahan baku. Namun sejak 2020, saya mengenal Barantan Mataram dengan program Gratieksnya, saat ini sudah ada enam kelompok tani yang bisa bergabung menjadi pemasok bahan baku ekspor vanili,” jelas Muhir kepada wartawan, Senin (5/12).

Selain permintaan yang meningkat secara signifikan, Muhir juga mengakui, program Gratieks Kementan memberikan kemudahan dan percepatan proses sertifikasi ekspor. Sebelum adanya Gratieks, untuk melakukan sertifikasi ekspor, dirinya mengaku harus melakukan sertifikasi di Denpasar.

“Barang sudah dipacking dari Mataram sampai Denpasar harus dibongkar lagi untuk diperiksa. Namun saat ini sudah tidak lagi, karena bisa lakukan pemeriksaan dan sertifikasi ekspor di Barantan Mataram. Jadi sampai Denpasar bisa langsung terbang ke Amerika,” tuturnya.