Neraca perdagangan April defisit US$344,7 juta

Defisit neraca perdagangan juga dipicu oleh defisit sektor migas sebesar US$243,8 juta dan sektor nonmigas sebesar US$100,9 juta.

Aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (29/4).Foto Antara/Nova Wahyudi/aww.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia pada April 2020 mengalami defisit sebesar US$344,7 juta, yang disebabkan merosotnya porsi ekspor dibandingkan impor. Turun tajam dibandingkan Maret yang mengalami surplus US$715 juta.

Kepala BPS Kecuk Suhariyanto memaparkan, pada April nilai ekspor tercatat hanya sebesar US$12,19 miliar atau turun 13,33% dibandingkan Maret yang mencapai US$14,1 miliar.

Sedangkan impor mencapai US$12,54 miliar atau turun 6,10% dibandingkan posisi Maret 2020 yang mencapai US$13,352 miliar. Meski sama-sama turun, porsi impor April masih lebih tinggi dibanding ekspor.

"Nilai impor Indonesia April 2020 mencapai US$12,54 miliar atau turun 6,10% dibanding Maret 2020, demikian juga apabila dibandingkan April 2019 turun 18,58%," katanya dalam video conference, Jumat (15/5).

Defisit neraca perdagangan juga dipicu oleh defisit sektor migas sebesar US$243,8 juta dan sektor nonmigas sebesar US$100,9 juta.