Neraca perdagangan Mei surplus, BPS: Bukan berita menggembirakan

Ekspor Mei mengalami penurunan 14,40% atau hanya berada di angka US$10,53 miliar dibandingkan April 2020

Aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (29/4/2020). Foto Antara/Nova Wahyudi/aww.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia pada Mei 2020 mengalami surplus sebesar US$2,09 miliar, setelah bulan sebelumnya mengalami defisit US$0,37 miliar.

Kendati begitu, Kepala BPS Kecuk Suhariyanto memaparkan surplus neraca perdagangan pada Mei dirasa kurang menggembirakan karena didorong oleh penurunan ekspor dan impor yang cukup dalam.

"Dengan demikian, Mei neraca perdagangan mengalami surplus US$ 2,09 miliar. Kalau kita lihat terciptanya surplus kurang menggembirakan karena ekspor turun, dan impor kita juga turun curam," katanya dalam konferensi video, Senin (15/6).

Dia menjelaskan, ekspor Mei mengalami penurunan 14,40% atau hanya berada di angka US$10,53 miliar dibandingkan April 2020 yang mencapai US$12,16 miliar. Demikian juga dibanding Mei 2019 menurun 28,95% (year on year/yoy).

Rinciannya, ekspor nonmigas Mei 2020 mencapai US$9,88 miliar, turun 14,81% dibanding April 2020. Demikian juga dibanding ekspor nonmigas Mei 2019, turun 27,81%.