Nilai transaksi di platform Gojek naik 10% selama 2020

Ketergantungan Gojek terhadap fundraising semakin berkurang.

Pengemudi ojek daring membonceng penumpang saat melintas di kawasan Kramat Raya, Jakarta, Senin (13/4/2020). Foto Antara/M. Risyal Hidayat.

Perusahaan teknologi Gojek menyampaikan, platform aplikasi mereka tetap berkembang selama pandemi Covid-19 terjadi. Hal ini diutarakan Co-CEO Gojek Andre Sulistyo dalam hari jadi Gojek ke-10.

Selama tahun berjalan 2020, Gojek mencatat nilai transaksi atau gross transaction volume (GTV) dalam platform mereka meningkat 10% menjadi Rp170 triliun. Andre mengatakan hal ini membuat pihaknya lebih percaya diri untuk mencapai keberlanjutan bisnis.

"Apakah bisnis startup bisa cepat menghasilkan profit dan bisa berkelanjutan tanpa fundraising terus? Dengan inisiatif yang kami lakukan sejauh ini kami bisa menghasilkan laba operasional atau contribution margin positive di luar biaya HQ di 2020," kata Andre dalam konferensi pers virtual Gojek, Kamis (12/11).

Dengan adanya profitability, maka Gojek bisa menginvestasikan keuntungan untuk melakukan inovasi dan membantu ekosistem menjadi lebih baik. Sehingga, ketergantungan Gojek terhadap fundraising semakin berkurang.

Selain mencatat peningkatan transaksi, pada 2020 Gojek juga mencatat peningkatan pengguna aktif. Andre bilang saat ini Gojek telah diakses oleh 38 juta pengguna aktif setiap bulan.