Pakar ungkap risiko laten kesepakatan Jokowi-Xi Jinping

Perlu adanya bukti yang lebih transparan dan konkret mengenai manfaat nyata dari kerja sama Indonesia-China.

Presiden Jokowi- Presiden Xi Jinping. Foto Presidenri

Presiden Xi Jinping mengundang Presiden Jokowi dan Jajaran Kabinetnya menikmati jaringan metro dan kebesaran bangunan di kota Chengdu, Propinsi Sichuan. Insiatif pertemuan bilateral pada 27-28 Juli ini merupayakan bagian dari perayaan sepuluh (10) tahun kemitraan strategis komprehensif Indonesia-China.

Kota Chengdu dipilih, bukan Beijing karena transportasi di kota tersebut terbilang handal dan kota tersebut memiliki New Centruy Global Center, bangunan terluas di dunia dengan floor area sekitar 1,7 juta meter persegi.

Kota Chendgu dipilih agar Presiden Jokowi terkesan dengan pembangunan kota, infrastruktur jalan dan kemegahan bangunan terluas di dunia. 

"Presiden Xi Jinping sangat cerdas karena mengetahui ambisi Presiden Jokowi ingin memiliki IKN namun belum punya investor dan tata kota barunya. Seolah China siap menjadi mitra strategis jangka panjang Indonesia dalam membangun IKN, Xi Jinping dan Jokowi sepakat dengan 8 kesepakatan ekonomi," kata pakar kebijakan publik UPN Veteran Jakarta dan CEO Narasi Institute Achmad Nur Hidayat, dalam keterangannya, Sabtu (29/7). 

8 Kesepaktan Ekonomi Tanpa Kehadiran Menteri Urusan Ekonomi