Pelemahan rupiah belum banyak pengaruhi inflasi

Data ekspor-impor sangat dipengaruhi oleh bahan baku. Jika nilai tukar rupiah mengalami pelemahan, otomatis akan terpengaruh terhadap harga

Daftar harga bahan pokok ditampilkan pada layar monitor sistem informasi harga pangan 'sigade' di Palu, Sulawesi Tengah./AntaraFoto

Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan pengaruh fluktuatif-nya nilai tukar rupiah terhadap inflasi masih sangat kecil. Namun jika dilihat dari bahan baku makanan impor, kendati kecil tetapi pengaruhnya bisa dirasakan. 

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Yunita Rusanti, menjelaskan pengaruh nilai tukar rupiah terhadap inflasi belum terlihat. Tetapi jika berkaitan dengan kurs, itu bisa berasal dari bahan makanan yang merupakan bahan impor, seperti terigu, kedelai, gandum, serta jagung. 

Terigu kaitannya dengan produk mie, menjadi produk lebih lanjut atau olahannya dari gandum. Jadi, produk mie atau roti harus diwaspadai. Jika kurs naik, impornya bisa berpengaruh, akhirnya ke produk-produk tersebut. Hal itulah yang harus harus dicermati.

"Kita beli mie yang porsinya sekian menjadi lebih kecil atau harganya memang naik. Itu untuk yang bahan makanan. Tetapi untuk yang non makanan, kaitannya dengan impor bahan baku," terang Yunita, Rabu (2/5). 

Data ekspor-impor sangat dipengaruhi oleh bahan baku. Jika nilai tukar rupiah mengalami pelemahan, otomatis akan terpengaruh terhadap harga bahan baku.