Peluang bonus demografi terancam gara-gara pandemi

BPS mencatat puncak bonus demografi datang lebih cepat yakni jatuh di tengah kondisi pandemi.

Ilustrasi. Alinea.id/Bagus Priyo.

Indonesia sedang menikmati bonus demografi, yang menurut pemerintah, puncaknya akan terjadi pada 2030 mendatang. Namun demikian, berdasarkan hasil Sensus Penduduk 2020 (SP2020) yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), tahun 2020 dan 2021 justru menjadi periode terbaik bonus demografi. 

Sayangnya, justru di tahun 2020 dan 2021 inilah Indonesia sebagaimana negara lain di dunia tengah teruji pandemi Covid-19. BPS mencatat, saat ini rasio ketergantungan penduduk (dependency ratio) mencapai angka 41. Artinya, dari 100 penduduk usia produktif hanya akan menanggung 41 penduduk usia non produktif.

Hasil SP2020 juga mencatat, penduduk Indonesia pada September 2020 sebesar 270.203.917 jiwa. Artinya, dalam satu dasawarsa telah terjadi penambahan jumlah penduduk sebesar 32.562.591 jiwa atau rata-rata 3,26 juta jiwa per tahun. 

Adapun laju pertumbuhan penduduk Indonesia selama kurun waktu 2010-2020 sebesar 1,25% per tahun. Angka ini mengalami penurunan sebesar 0,24% jika dibandingkan dengan laju pertumbuhan penduduk pada periode 2000–2010 yang sebesar 1,49% per tahun.

Sebaliknya, peningkatan justru terjadi pada kategori penduduk usia produktif (15-64 tahun) yang  mencapai 70,72% dan 29,28% sisanya adalah penduduk usia nonproduktif.