Pembangunan LRT Jabodebek sudah hampir 80%

Capaian pembangunan ini tidak terlepas dari kolaborasi empat BUMN (Adhi Karya, Len Industri, INKA, KAI). 

Kementerian Perhubungan bersama Len Industri, Adhi Karya, INKA dan KAI kembali melakukan uji coba penggunaan sistem persinyalan LRT Jabodebek dengan kereta melalui lintas Stasiun TMII – Stasiun Harjamukti (11/11/2020). Foto Humas Len Industri

Pembangunan LRT Jabodebek sudah hampir 80% pembangunan secara keseluruhan. Kementerian Perhubungan berharap semua konstruksi sipil sudah selesai pada tahun ini dan selanjutnya mengejar progres terkait pembangunan stasiun. 

“Selanjutnya tahun depan fokus utamanya yaitu di sistem persinyalan, di mana Len Industri adalah salah satu subkon utamanya yang harus betul-betul mengejar progres agar LRT dapat mulai beroperasi tepat waktu,” ujar PPK LRT Kementerian Perhubungan Ferdian, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (13/11).

Capaian pembangunan ini tidak terlepas dari kolaborasi empat BUMN (Adhi Karya, Len Industri, INKA, KAI). 

LRT Jabodebek merupakan interkoneksi urban city di sekitar wilayah Jakarta baik arus masuk maupun keluar. Pembangunan moda transportasi LRT Jabodebek tak sendirian. Karena kelak akan ada interkoneksi di Halim Perdana Kusuma, KCIC (Kereta Cepat Indonesia China), Stasiun Cikopo, KRL (Kereta Rel Listrik) Commuterline, Bus Trans Jakarta. 

Dan yang ultimate adalah untuk pengembangan pembangunan ke depan, yaitu interkoneksi di Dukuh Atas di mana akan berdekatan dengan LRT Jakarta, MRT (Mass Rapid Transit), Kereta Bandara, Stasiun KRL Dukuh Atas, dan tentunya dengan Trans Jakarta.