Pemerintah bidik 11 proyek strategis lifting migas

Lewat proyek ini pemerintah menargetkan produksi dua juta barrel oil ekuivalen per day (bopd).

Pemerintah melalui Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) membidik 11 proyek lifting minyak dan gas bumi (migas) yang akan beroperasi (onstream) pada tahun 2019. / Antara Foto

Pemerintah melalui Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) membidik 11 proyek lifting minyak dan gas bumi (migas) yang akan beroperasi (onstream) pada tahun 2019. Lewat proyek ini, pemerintah menargetkan produksi dua juta barel setara minyak per hari (barrel oil equivalent per day/bopd).

"Sebelas proyek ini berpotensi menambah produksi minyak sebesar 13.587 bopd dan gas 1.172 Million Standard Cubic Feet per Day (MMSCFD)," kata Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi dalam keterangan pers di Jakarta, Jumat (10/5).

Proyek yang beroperasi pada 2019 adalah Proyek Terang Sirasun Batur Phase 2 oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Kangean Energy Indonesia dengan estimasi produksi gas sebesar 120 MMSCFD, Seng Segat milik EMP Bentu Ltd dengan estimasi produksi gas 60 MMSCFD, Ario-Damar-Sriwijaya Phase-2 milik PT Tropik Energi Pandan dengan estimasi produksi gas 20 MMSCFD, dan Suban Compression milik ConocoPhillips (Grissik) Ltd dengan estimasi produksi gas 100 MMSCFD.

Di samping itu, ada pula proyek YY milik PHE ONWJ dengan estimasi produksi gas 25,5 MMSCFD dan minyak 4.605 bopd, Bukit Tua Phase-3 milik Petronas Carigali Ketapang II Ltd dengan estimasi produksi minyak 3.182 bopd dan gas 31 MMSCFD (gas), serta  Buntal-5 milik Medco E&P Natuna Ltd dengan estimasi produksi gas 45 MMSCFD.

Kemudian, terdapat pula proyek onstream yang berpotensi menghasilkan migas, seperti Bison-Iguana-Gajah Puteri milik Premier Oil Natuna Sea BV sebanyak 80 MMSCFD, Temelat milik PT Medco E&P Indonesia sebesar 10 MMSCFD, Panen milik PetroChina International Jabung Ltd sebesar 2.000 bopd, dan Kedung Keris milik ExxonMobil Cepu Ltd sebesar 3.800 bopd.