Pemerintah bidik investasi hulu migas US$13,8 miliar di 2020

SKK Migas menyatakan masih banyak cadangan migas untuk dieksplorasi tahun ini.

Menteri ESDM Arifin Tasrif (kiri) berbincang dengan Kepala BPH Migas M Fanshurullah Asa (tengah) dan Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto sebelum menyampaikan capaian kinerja 2019 dan program 2020 di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (9/1/2020). Foto Antara/Sigid Kurniawan.

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyatakan pemerintah membidik investasi sektor hulu migas sebesar US$13,8 miliar pada 2020.

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menjelaskan target investasi tersebut akan tercapai dan cukup realistis karena masih adanya 128 cekungan berisi minyak dan gas yang akan beroperasi, meski saat ini hanya beroperasi 20 cekungan.

"Bahkan di wilayah kerja lama yang telah bertahun-tahun di eksploitasi tetap masih memberikan potensi yang signifikan," ujarnya di Kantor SKK Migas, Jakarta, Kamis (8/1).

Selain itu, ditemukannya cadangan gas terbesar di dunia atau giant discovery di Blok Saka Kemang di KBD-2X sebesar 2 trilion cubic feet (TCF) oleh Repsol, akan memberi devisa yang besar bagi negara.

Selain dapat meningkatkan nilai investasi, penemuan cadangan migas besar seperti blok Saka Kemang tersebut juga akan meningkatkan pendapatan negara dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.