Pemerintah diminta siapkan transisi di Blok Rokan

Pemerintah dan juga Pertamina bisa belajar dari masa transisi Blok Mahakam

Fasilitas minyak PT Chevron Pacific Indonesia di daerah Minas yang masuk dalam Blok Rokan di Riau, Rabu (1/8)./AntaraFoto

Pemerintah diharapkan segera menetapkan masa transisi di Blok Rokan, Provinsi Riau. Dengan masa transisi yang cukup, PT Pertamina (Persero) diyakini mampu menjaga kesinambungan produksi ladang minyak terbesar di Indonesia tersebut setelah 2021.

 Anggota Komisi VII DPR, Kurtubi, mengatakan, pemerintah dan juga Pertamina bisa belajar dari masa transisi Blok Mahakam. "Semua perusahaan migas yang mengelola blok terminasi, juga membutuhkan waktu transisi atau magang untuk menjaga produksinya," tambahnya, Jumat (3/8).

Pemerintah pada Selasa (31/7) mengumumkan untuk menyerahkan pengelolaan Blok Rokan ke Pertamina pascakontrak dengan PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) berakhir pada 2021.

"Lebih dari 90% karyawan Chevron di Blok Rokan, merupakan orang Indonesia. Pertamina juga bisa sewa ahli-ahli Chevron. Jadi, Pertamina bisa langsung masuk dan tidak ada yang perlu dikhawatirkan," katanya.

Selain itu, lanjutnya, teknologi produksi minyak tingkat lanjut (enhance oil recovery/EOR) sudah ada sejak 30 tahun lalu dan Pertamina pun sudah menjalankan EOR meski pada lapangan yang lebih kecil dari Rokan.