Pemerintah dorong merger UMKM untuk dongkrak nilai produksi

Merger UMKM dilakukan untuk meningkatkan efisiensi dan nilai produksi.

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Teten Masduki (kedua dari kiri) dalam diskusi di Museum Bank Indonesia, Jakarta Barat, Sabtu (1/2/2020). Alinea.id/Akbar Ridwan.

Pemerintah berencana mengonsolidasikan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki mengatakan merger ini dilakukan untuk meningkatkan efisiensi dan nilai produksi. Secara statistik, kata Teten, UMKM yang tergolong besar hanya 0,01% dari keseluruhan.

Untuk mendorong konsolidasi ini, Kementerian Koperasi dan UMKM juga tengah berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian, Kementerian Keuangan, dan Kementerian Koordinator bidang Perekonomian. Konsolidasi ini dilakukan bagi UMKM di perkotaan serta sektor pertanian.

"Sehingga mereka lebih berkoperasi. Nah dengan begitu mereka bisa lebih mudah untuk melakukan usaha dalam skala bisnis, lebih efisien, lebih mudah untuk mendapatkan pembiayaan, dan bisa lebih mudah membangun hubungan dengan market. Ini yang sedang kami coba," kata Teten di Museum Bank Indonesia, Jakarta Barat, Sabtu (1/2).

Teten mengungkapkan, berkaca pada sektor pertanian, konsolidasi tidak berjalan dengan baik. Padahal jika para petani masih produksi sendiri-sendiri di lahan yang sempit, sistem pertanian yang produktif dan efisien mustahil terwujud.

"Ini enggak mungkin kita bisa melahirkan sistem pertanian yang produktif, yang efisien, kalau tidak dilakukan konsolidasi petani (untuk) berkelompok (dan) berkoperasi," ujar dia.