Pemerintah pakai strategi front loading terbitkan SBN 2019 Rp825 T

SBN Rp825 T berasal terdiri atas Rp661 triliun akan dipenuhi dari SBN domestik, sedangkan Rp165 triliun dari SBN valas.

seminar Pefindo: Outlook dan Pengaruh Tingkat Suku Bunga Terhadap Penerbitan Surat Utang pada 2019 di BEI, Jakarta. Eka Setyaningsih/Alinea

Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayan dan Risiko Kementerian Keuangan mendorong investor untuk segera memenuhi kebutuhan investasinya terhadap instrumen Surat Berharga Negara (SBN).

Direktur Surat Utang Negara DJPPR Kementerian Keuangan, Loto Srinaita Ginting, mengimbau agar investor lebih awal menempatkan investasi SBN pada semester I-2019. Pasalnya, pemerintah akan kembali melakukan strategi front loading.

Front loading merupakan istilah yang digunakan untuk strategi penerbitan SBN di awal tahun dengan jumlah yang cukup banyak. Dengan demikian, penerbitan utang sampai dengan akhir tahun menjadi lebih sedikit.

Loto mengungkapkan, kebutuhan penerbitan SBN tahun depan diperkirakan mencapai Rp825,7 triliun (bruto). Nantinya, sebesar Rp661 triliun akan dipenuhi dari emisi SBN domestik, sedangkan Rp165 triliun dari SBN valas atau valuta asing.

Sementara target SBN domestik senilai Rp661 triliun, 74% sampai 76%-nya akan dipenuhi dari 48 kali lelang. Masing-masing 24 kali lelang SUN dan 24 kali lelang Sukuk Negara. Selebihnya, 9% sampai 10% dari non-lelang.