Pengamat: Infrastruktur tidak mampu mendongkrak daya saing logistik RI

Biaya logistik nasional masih mahal sehingga tidak bisa bersaing dengan negara lain.

Pembangunan infrastruktur yang masif di Indonesia belum berdampak pada sektor logistik. / Antara Foto

Pembangunan infrastruktur yang masif di Indonesia belum berdampak pada sektor logistik. Pengamat transportasi dari Universitas Indonesia (UI) Ellen Tangkudung mengatakan biaya logistik nasional masih mahal sehingga tidak bisa bersaing dengan negara lain.

"Konektivitas mulai dibangun tapi dibanding negara lain kita punya biaya logistik tinggi," ujar Ellen dalam diskusi ekonomi di Jakarta, Rabu (12/6).

Ellen menyebutkan data Frost and Sullivan yang memperlihatkan bahwa Indonesia memiliki biaya logistik termahal di Asia, yakni sebesar 24% dari Produk Domestik Bruto (PDB) atau setara Rp1.820 triliun per tahun. 

"Terutama yang paling tinggi masih terjadi di Indonesia bagian timur," katanya.

Mengutip laman Kementerian Perhubungan, total biaya logistik tersebut secara rinci berasal dari biaya penyimpanan sebesar Rp546 triliun, biaya transportasi Rp1.092 triliun, dan biaya administrasi sebesar Rp182 triliun.