Suku bunga acuan diramal capai 5,75%

BI cenderung menjaga suku bunga agar nilai tukar tidak semakin memburuk.

Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah menyalurkan kredit usaha rakyat (KUR) pada 2018 sebesar Rp120 triliun kepada pelaku UMKM dan menurunkan besaran suku bunga dari 9% menjadi 7%./ Antara Foto

BI diproyeksikan kembali menaikkan suku bunga acuannya menjadi 5,75% sampai akhir 2018. Hal itu membuat Indonesia dicap sebagai negara yang terbiasa dengan suku bunga tinggi. 

Direktur Riset Core Indonesia, Pieter Abdullah Redjalam, memproyeksikan,  BI akan menaikkan  BI 7-day Reverse Repo Rate (BI7DRR) mencapai 5,75% hingga akhir 2018. Hitungan itu berdasarkan dari suku bunga yang ada saat ini. Dimana, BI cenderung menjaga suku bunga agar nilai tukar tidak semakin memburuk.

Pada pertengahan bulan lalu, Rapat Dewan Gubernur BI memutuskan untuk tidak mengubah besaran BI7DRR di level 5,25%.

Suku bunga acuan sebesar 5,75% pada akhir tahun ini, dinilai masih kondusif untuk perbankan. Hal itu justru mendorong pertumbuhan kredit perbankan, yang berimplikasi terhadap daya beli masyarakat. 

Apalagi, sebenarnya Indonesia sudah terbiasa memiliki suku bunga acuan tinggi. Sebagai contoh, pada 2012 dan 2013, suku bunga acuan mencapai 7,25%. Tetapi, pertumbuhan kredit mencapai 35% per tahun. "Kita itu terbiasa dengan suku bunga tinggi," papar Pieter.