Pengumuman tarif MRT masih menunggu kelengkapan data

Rencananya Pemprov DKI Jakarta bakal menggelontorkan subsidi berkisar Rp8.500 sampai Rp10.000 per penumpang.

Moda Raya Terpadu (Mass rapid transit/MRT) Ratangga akan segera beroperasi pada Maret 2019. Antara Foto

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengaku pembicaraan mengenai tarif moda raya terpadu (MRT) sudah final. Namun demikian, Anies belum bersedia mengumumkan besaran tarif MRT Ratangga lantaran masih menunggu kelengkapan data. 

“Tarif MRT sudah fase final. Tinggal masalah pengumuman saja. Tapi sekarang sebelum data lengkap, saya tidak akan mengumumkan," kata Anies di Pasar Minggu, Jakarta Selatan pada Jumat, (22/2).

Pada kesempatan itu, Anies hanya mengungkapkan bahwa pemberlakuan tarif MRT fase I dengan rute Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia akan disesuaikan berdasarkan penghitungan per kilometer.

Sementara itu, PT Mass Rapid Transit (MRT) memperkirakan besaran tarif MRT tanpa subsidi berada di rentang Rp17.000 sampai Rp20.000 per penumpang. Namun demikian, rencananya Pemprov DKI Jakarta bakal menggelontorkan subsidi berkisar Rp8.500 sampai Rp10.000 per penumpang.

Meski demikian, hingga kini pembahasan soal pemberian subsidi pada tarif MRT belum sama sekali dibahas di DPRD DKI Jakarta. Dua komisi yang membidangi perekonomian dan keuangan menyatakan belum mendapatkan disposisi untuk membahas dan merekomendasikan besaran tarif yang sesuai dari Pemprov DKI.