Pengusaha tekstil China mulai merangsek Jabar dan Jateng

Pengusaha tekstil dan produk tekstil masuk ke Indonesia tapi enggan berkolaborasi dengan pengusaha lokal.

Kementerian Perindustrian menyatakan pengusaha pengolahan tekstil dari China semakin agresif masuk ke Jawa Tengah dan Jawa Barat.  / Antara Foto

Kementerian Perindustrian menyatakan pengusaha pengolahan tekstil dari China semakin agresif masuk ke Jawa Barat (Jabar) dan Jawa Tengan (Jateng). Direktur Industri Tekstil, Kulit, dan Alas Kaki Kementerian Perindustrian Muhdori mengatakan, sayangnya, pengusaha tekstil dan produk tekstil (TPT) asal China ini enggan bekerja sama dengan pengusaha lokal.

"Pengalaman di industri tekstil dan alas kaki, banyak investor China yang masuk akuisisi di Jawa Tengah dan Jawa Barat, tapi mereka enggan kerja sama degan pengusaha dalam negeri," kata Muhdori di Jakarta, Rabu (4/9).

Menurut Muhdori, hal tersebut bertentangan dengan semangat investasi kolaboratif dan hanya menyebabkan distorsi di dunia industri.

Muhdori juga menyebut, apabila kondisi ini terus terjadi, ia khawatir target pertumbuhan industri manufaktur sebesar 7% pada 2024 akan terganggu. Mengingat, industri ini sempat mengalami pelambatan pada kuartal II-2019.

Dari data Badan Pusat Statistik (BPS), industri manufaktur hanya tumbuh 3,54% pada triwulan II-2019. Angka ini lebih rendah dari periode yang sama tahun lalu sebesar 3,88%.