Penurunan harga cabai turut picu deflasi Agustus

BPS mencatat deflasi Agustus sebesar 0,05%, sekaligus merupakan yang pertama kalinya di tahun 2018.

Pedagang cabai merah melayani pembeli di Pasar Induk Rau Serang, Banten, Senin (3/9)/ Antara Foto

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat deflasi Agustus 2018 sebesar 0,05%. Deflasi ini merupakan yang pertama kali terjadi di tahun 2018.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan deflasi terjadi akibat penurunan harga, mulai dari pangan, sandang, dan jasa keuangan. Inflasi hingga akhir 2018 diyakini sesuai target apabila harga pangan bisa terkendali.

"Tahun lalu, terjadi dua kali deflasi. Tahun 2016 terjadi tiga kali. Trennya, pada 2018 ini inflasi terkendali," jelas Suhariyanto di kantornya, Senin (3/9). 

Sepanjang Agustus, kelompok bahan makanan tercatat turun sebesar 1,10%, serta kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan turun sebesar 0,15%. Beberapa komoditas mengalami penurunan, antara lain telur ayam ras, bawang merah, tarif angkutan udara, daging ayam ras, bayam, cabai merah, cabai rawit, dan sebagainya. 

Dari 82 kota, deflasi tertinggi terjadi di Bau-Bau, Sulawesi Tenggara sebesar 2,49%, dengan IHK sebesar 134,76 dan terendah terjadi di Jember sebesar 0,01% dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 129,38.