Pertumbuhan ekonomi ASEAN diprediksi melambat hingga tahun 2020

Pertumbuhan ekonomi negara-negara ASEAN melambat akibat siklus global dan perang dagang.

Lembaga penelitian ASEAN+3 Macroeconomic Research Office (AMRO) memproyeksi pertumbuhan ekonomi kawasan ASEAN bakal melambat. / Reuters

Lembaga penelitian ASEAN+3 Macroeconomic Research Office (AMRO) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi kawasan ASEAN bakal melambat ke 5,1% pada 2019 dan 5,0% pada 2020 dari 5,3% pada 2018. 

Hal ini terjadi karena penurunan ekspor akibat perlambatan siklus teknologi dan belanja modal serta ketidakpastian negosiasi perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dengan China.

"Dalam jangka pendek, dampak negatif terhadap pertumbuhan masing-masing negara di kawasan bisa mencapai 100 basis poin, di mana risiko yang dihadapi kawasan tersebut terutama bersumber dari eksternal," ujar Chief Economist AMRO Hoe Ee Khor di Gedung Bank Indonesia, Jakarta Pusat, Selasa (18/5).

Selain itu, inflasi rata-rata kawasan juga diproyeksikan stagnan di kisaran 2%. Pada 2019 secara tahunan akan naik menjadi 2,1% dan pada 2020 baru turun menjadi 1,9% dari level 2% pada 2018.

Adapun negara di kawasan yang bakal terkena dampak signifikan atas perlambatan ini meliputi negara yang memiliki eksposur ekspor langsung ke China maupun yang tidak langsung melalui jalur Global Value Changes (GVC) ke luar kawasan.