Fintech terus berkembang

Perusahaan fintech terdaftar di asosiasi pada 2016 sebanyak 150-an kemudian sampai hari ini sudah 200 lebih.

ilustrasi freepic.com

Fintech mengalami perkembangan signifikan dari tahun ke tahun terutama pada 2016 ke 2018. Perusahaan fintech terdaftar di asosiasi pada 2016 sebanyak 150-an kemudian sampai hari ini sudah 200 lebih. Sementara jika dilihat dari nilai transaksi tahun lalu hanya US$18,64 miliar namun sekarang sudah US$22 miliar atau naik sekitar 16%.

"Angka16% itu, sudah sangat besar. Kondisi seperti sekarang, susah tumbuh dua digit dalam setahun. Ini tidak terlepas dari kebutuhan masyarakat terutama yang hendak mengajukan pinjaman tanpa agunan. Fintech menjadi solusi cepat mudah tanpa agunan. Tetapi tentunya kita sebagai peminjam harus hati-hati juga mencari fintech yang terdaftar di OJK," ungkap Pengamat Fintech Hasnil Fajri di Gedung BEI, Jumat (14/12).

Selain itu, ada beberapa tantangan yang akan dihadapi oleh fintech. Pertama, untuk mendukung pertumbuhan lebih cepat lagi dibutuhkan sumber daya manusia yang berpengalaman atau high skill.

Kedua, terkait masalah stabilitas ekonomi. Jika stabilitas terjamin, transaksi akan tumbuh signifikan. Namun, tantangan berikut adalah hampir semua fintech asing berbondong-bondong ke Indonesia. Hal ini tantangan fintech Indonesia supaya siap kompetisi. 

"Mungkin secara modal kita terbatas, tapi secara kreatifitas, kualifikasi dari produknya banyak yang unik. Tinggal dibantu akses permodalan dalam negeri dan memprioritaskan fintech lokal," jelas Hasnil.