Pinjaman online menyumbang Rp60 triliun ke PDB

Fintech peer to peer (P2P) lending yang menawarkan jasa pinjaman online tumbuh pesat dalam setahun terakhir.

Fintech peer to peer (P2P) lending berkontribusi sebesar Rp60 triliun terhadap produk domestik bruto (PDB) dalam setahun terakhir.  Alinea.id/Annisa Saumi

Teknologi keuangan digital atau financial technology (fintech) terus tumbuh di Indonesia. Bahkan fintech peer to peer (P2P) lending berkontribusi sebesar Rp60 triliun terhadap produk domestik bruto (PDB) dalam setahun terakhir. 

Hal ini diketahui dari kajian yang dilakukan oleh Institute for Development of Economics and Finance (Indef) bersama dengan Asosiasi Fintech Pendanaan Indonesia (AFPI). 

Peneliti Indef Izzudin Al Farras menerangkan, selain meningkatkan PDB secara langsung maupun tidak langsung, fintech P2P lending juga mampu menyerap 362.000 tenaga kerja dan menurunkan angka kemiskinan hingga 0,7%.

“Dengan perkembangan sedemikian pesat, fintech semakin relevan sebagai sarana untuk memperdalam pasar keuangan di Indonesia, terutama dalam menjangkau masyarakat yang belum terlayani lembaga keuangan formal (unbanked society),” katanya di Kawasan Kuningan, Jakarta, Senin (11/11).

Jika mengacu kepada data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), nilai pinjaman melalui fintech hingga Juni 2019 mencapai Rp44,8 triliun, dengan jumlah peminjam (borrower) menembus 9,7 juta akun.