Pinjaman US$500 juta pemerintah Indonesia disetujui ADB

Pinjaman tersebut diperuntukkan bagi pemulihan dan rehabilitasi atas bencana alam di Lombok, Nusa Tenggara Barat dan Palu, Sulawesi Tengah.

Presiden Joko Widodo (kanan) menerima kunjungan kehormatan Presiden Asian Development Bank (ADB) Takehiko Nakao (kedua kanan) dan Wakil Presiden ADB Bambang Susantono (kedua kiri) disela-sela Pertemuan Tahunan IMF - World Bank Group 2018 di Bali Nusa Dua Convention Center, Nusa Dua, Bali, Jumat (12/10)./ Antara Foto

Asian Development Bank (ADB) menyetujui pinjaman bantuan darurat untuk pemulihan dan rehabilitasi dari bencana yang baru terjadi (Emergency Assistance for Recovery and Rehabilitation from Recent Disasters), yang diajukan pemerintah Indonesia. Dana pinjaman yang dikucurkan ADB senilai US$500 juta.

"Paket bantuan komprehensif dari ADB akan menyediakan dukungan pembiayaan yang cepat dan fleksibel bagi pemerintah agar dapat memitigasi dampak buruk akibat bencana alam," kata Direktur ADB untuk Divisi Manajemen Publik, Sektor Finansial dan Perdagangan Asia Tenggara, Sona Shrestha, Selasa (20/11).

Dana pinjaman ini diperuntukkan bagi pemulihan atas dua bencana alam yang melanda Indonesia, yaitu yang terjadi di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Palu, Sulawesi Tengah.

Sona mengatakan, pinjaman ini akan menyediakan pendanaan bagi upaya pemulihan dan rehabilitasi atas dua wilayah terdampak bencana, yang dilakukan pemerintah. Dana tersebut akan dialokasikan untuk pembangunan tempat tinggal sementara, perlindungan sosial dan pelayanan sosial, serta pemulihan ekonomi melalui bantuan dana, skema perkreditan, dan program-program peningkatan keahlian.

"Modalitas pinjaman yang disalurkan dengan cepat akan memastikan bahwa pemulihan pasca-bencana dan pembiayaan rehabilitasi, dapat dipenuhi tanpa mengganggu pengeluaran pembangunan ekonomi dan sosial yang lain dalam anggaran negara," kata Sona.