Produksi batu bara tahun 2019 diproyeksi 500 juta ton

Kondisi ketidakpastian global dan nasional membuat produksi batu bara pada 2019 diproyeksi mendatar sebanyak 500 juta ton.

Ketua Asosiasi Pertambangan Batu Bara Indonesia (APBI) Pandu Sjahrir mengatakan produksi batu bara pada 2019 diproyeksi mendatar sebanyak 500 juta ton. / (Foto: Eka Setiyaningsih/Alinea.id)

Kondisi ketidakpastian global dan nasional membuat produksi batu bara pada 2019 diproyeksi mendatar sebanyak 500 juta ton.

Rencana pemerintah mengubah kontrak Perjanjian Karya Pengusahaan Batu Bara (PKP2B) yang masa kontraknya akan berakhir dan bentuk pengusahaannya dikonversi menjadi Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) Operasi Produksi dinilai dapat memengaruhi gairah pelaku usaha batu bara di tahun depan.

Ketua Asosiasi Pertambangan Batu Bara Indonesia (APBI) Pandu Sjahrir mengatakan jika keputusan belum dibuat tentunya akan membuat ketidakpastian. 

"Apapun keputusannya, kalau itu belum dibuat akan membuat ketidakpastian, investasi akan slow down," ujar Pandu usai acara IEA Coal Forecast to 2023, di Jakarta, Selasa (18/12).

Menurutnya, selain soal rencana pemerintah tersebut, hal lain yang dapat memengaruhi gairah pelaku usaha batu bara yaitu kebijakan terkait kewajiban pemenuhan pasokan batu bara dalam negeri, atau DMO (domestic market obligation).