Elektrifikasi jalur KA sepanjang 6,2 km tersebut sudah mencapai 84,33%.
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan, progres dari proyek elektrifikasi jalur KA Solo Balapan-Palur yang sudah hampir rampung atau secara persentase, elektrifikasi jalur KA sepanjang 6,2 km tersebut sudah mencapai 84,33%. Proyek kereta rel listrik (KRL) itu ditargetkan mulai beroperasi pada Juli 2022.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, proyek elektrifikasi jalur KA Solo Balapan-Solo Jebre-Palur yang dimulai sejak 2020 ini, merupakan bagian dari pengembangan layanan angkutan massal KRL di kawasan Aglomerasi Jogja-Solo. Menurutnya, kehadiran KRL Jogja-Solo sangat digemari masyarakat, bahkan di masa mudik jumlahnya naik signifikan lebih dari 50%.
“Kawasan aglomerasi seperti Jogja, Solo, dan Semarang, harus dihubungkan dengan angkutan massal baik kereta api, bus, maupun angkutan massal lainnya. Ini suatu keniscayaan yang akan konsisten kami lakukan,” kata Budi dalam keterangan yang diterima Jumat (27/5).
Menhub menjelaskan, keberadaan angkutan massal di kawasan aglomerasi sangat penting untuk memperlancar mobilitas masyarakat. Tidak hanya mengatasi kemacetan, Budi berharap, dengan KRL, masyarakat juga dapat menghindari penggunaan kendaraan pribadi yang dapat menimbulkan kemacetan dan juga berdampak pada polusi udara.
Budi menuturkan, keinginannya berkolaborasi dengan pemerintah daerah lain juga dapat terwujud. Sehingga KRL ada di setiap daerah di Indonesia semakin baik untuk mengembangkan angkutan massalnya.