Realisasi anggaran PEN sebesar 58,3%

Pemerintah akan terus menjaga realisasi dari angka Pemulihan Ekonomi Nasional 2021. 

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara melambaikan tangan usai bertemu Presiden Joko Widodo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (25/10/2019). Foto Antara/Akbar Nugroho Gumay/hp.

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara, mengupdate rincian anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) 2021, yang sampai dengan 22 Oktober, mencapai 58,3% atau setara dengan Rp433,91 triliun dari Rp744,77 triliun. 

“Ini terbagi dalam lima klaster, di antaranya, untuk kesehatan Rp214,96 triliun sudah terealisasi 54,3% (Rp116,82 triliun), dan saat ini kami sudah menggunakan untuk penggunaan rumah sakit darurat Asrama Haji dan Pademangan, juga untuk paket obat biaya PPKM, biaya perawatan untuk 580.290 pasien, insentif untuk tenaga kesehatan baik pusat maupun daerah, dan juga pengadaan vaksin yang sudah dibayar kira-kira 121,41 juta dosis vaksin yang sekarang terus disuntikkan,” jelas Wamenkeu

Kemudian, untuk perlindungan sosial ada Rp186,64 triliun dan sudah terealisasi 67%. Dana ini untuk PKH, kartu sembako, batuan subsidi tunai (BLT), kartu prakerja sudah diakses oleh 5,91 juta orang, kuota internet. Kemudian subsidi listrik untuk 32,6 juta penerima, bantuan subsidi upah (BSU) yang saat ini untuk 6,65 juta pekerja.

Selanjutnya, untuk program pemerintah total Rp117,54 triliun, realisasi sudah mencapai 57,7%. Utamanya adalah untuk padat karya yang dijalankan oleh kementerian dan lembaga,

“Ketika kita terkena varian delta, kegiatan padat karya ini ditunda sementara untuk menjaga protokol kesehatan dan mengurangi penularan. Namun, setelah varian delta turun kini mulai dijalankan lagi, sehingga menjadi dorongan bagi pemulihan ekonomi kita, terutama di kuartal empat ini. Kami berharap ini dijalankan, dan kementerian lembaga mendorong penciptaan output padat karya ini,” tutur Suahasil Nazara