Realisasi dana PEN rendah, apa penyebabnya?

Pemerintah akan meredesain program yang tidak jalan.

Ilustrasi. Foto Pixabay.

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengakui realisasi dana program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) hingga Juli 2020 masih rendah. Kendalanya terjadi di tingkatan operasional dan proses administrasi. 

Kepala Badan Kebijakan Fiskal, Kemenkeu, Febrio Nathan Kacaribu memaparkan, untuk dana kesehatan yang telah dianggarkan sebesar Rp87,55 triliun, baru sebesar Rp44,8 triliun yang disetujui Daftar Isian Pelaksana Anggaran (DIPA).

Dari total Rp44,7 triliun tersebut, realisasinya baru sebesar 15,13% atau Rp6,78 triliun. Sementara DIPA yang belum disetujui adalah sebesar Rp42,8 triliun, karena masih direvisi.

"Kesehatan ini masih cukup rendah walau dalam satu bulan terakhir ada perkembangan cukup baik dalam penggunaan anggaran ini," katanya dalam video conference, Selasa (28/7).

Dia melanjutkan, anggaran yang paling besar pada komponen kesehatan ini adalah untuk tenaga kesehatan (nakes). Oleh karena itu, dalam evaluasi anggaran yang akan dilakukan, dia mengatakan, akan fokus pada penyaluran dana bagi tenaga medis tersebut.