Realisasi kredit tumbuh lambat, Mandiri fokus genjot sektor produksi

Penyaluran kredit bersubsidi kepada debitur baru sebesar 39,7% dari total target tahun ini.

Seorang karyawan PT Bank Mandiri Tbk. berjalan melewati logo Bank Mandiri di Plaza Mandiri di Jakarta, 25 November 2015. Foto REUTERS/Beawiharta.

Penyaluran kredit perbankan tak bertenaga. Bank Mandiri mencatat hanya mampu menyalurkan kredit bersubsidi kepada debitur sebesar 39,7% dari total target tahun ini, atau senilai Rp7,03 triliun kepada 84.500 debitur sepanjang periode Januari-Juni 2020.

Dari total nilai penyaluran tersebut, sebanyak 61,23% atau Rp4,31 triliun disalurkan ke sektor produksi yang meliputi subsektor pertanian, perikanan, industri pengolahan, pertambangan, jasa produksi dan pariwisata

Meski demikian, Corporate Secretary Bank Mandiri Rully Setiawan mengatakan, penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) ke sektor produksi akan terus ditingkatkan mengingat sektor ini menjadi tumpuan hidup sebagian besar masyarakat Indonesia, sekaligus menjadi roda penggerak perekonomian nasional

“Meski dibayangi pandemi Covid-19, kami tetap berupaya untuk dapat menyalurkan KUR dengan cepat dan tepat sasaran, apalagi beberapa wilayah di Indonesia sudah mulai menerapkan pelonggaran kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dalam fase adaptasi menuju New Normal,” katanya dalam keterangan resmi, Jumat (24/7).

Dia memperkirakan, pelonggaran ini akan mulai meningkatkan aktivitas para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta usaha produktif lainnya sehingga mereka akan membutuhkan fasilitas permodalan untuk mengembangkan usaha yang dimiliki.