Realisasi PEN baru capai 52%, data dan regulasi dinilai jadi penghambat

Dana program PEN yang akan dikebut dalam dua bulan terakhir ini adalah untuk program pembiayaan dan pinjaman ke daerah.

Febrio Nathan Kacaribu. Foto feb.ui.ac.id

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Febrio Nathan Kacaribu menyampaikan, realisasi program pemulihan ekonomi nasional (PEN) hingga 26 Oktober 2020 telah mencapai 52% atau setara Rp361,5 triliun dari pagu Rp695,2 triliun.

"Kalau kita lihat realisasinya sudah mencapai 52% dari pagunya. Ini sudah cukup terakselerasi dalam beberapa bulan terakhir," katanya dalam webinar, Rabu (4/11).

Meski masih jauh dari target yang akan dicapai, namun dalam dua bulan terakhir, dana PEN tersebut akan terus digenjot menuju 100% agar dapat menjadi penopang perekonomian di tahun mendatang.

"Ini akan terserap menuju arah 100% sampai akhir tahun. Dua bulan terakhir akan terus dipercepat meski sudah akseleratif," ujarnya.

Dana program PEN yang akan dikebut dalam dua bulan terakhir ini adalah untuk program pembiayaan, pinjaman ke daerah, pinjaman bagi Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan penyertaan modal negara (PMN) bagi BUMN.