Rupiah lemah, BI prediksi inflasi akhir 2018 capai 3,6%

Bank Indonesia memprediksi Inflasi sampai akhir 2018 sebesar 3,6% seiring dengan pelemahan nilai tukar rupiah.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo bersiap memberikan keterangan pers hasil Rapat Dewan Gubernur tambahan di kantor pusat BI, Jakarta, Rabu (30/5). / Antara Foto

Bank Indonesia memprediksi Inflasi sampai akhir 2018 sebesar 3,6% seiring dengan pelemahan nilai tukar rupiah. 

Hal ini sejalan dengan kebijakan BI dalam menaikkan BI 7-days reverse repo rate (BI 7-DRRR) sebesar 25 basis poin ke level 4,75%.

Gubernur BI Perry Warjiyo juga mengutarakan defisit transaksi akhir tahun ini diproyeksi  di bawah 2,5% dan kenaikan Fed fund rate (FFR) yang diperkirakan naik tiga kali sepanjang 2018. 

"Oleh karena itu, kami akan mengkaliberasi untuk bulan yang akan datang berbagai perkembangan tadi, inflasi, defisit transaksi berjalan, pertumbuhan ekonomi, kredit dalam negeri, indikator luar negeri. Kemudian dampak fiskalnya terhadap US treasury bond yield, dan risiko keuangan global, emerging market bond index. Itu yang kita kaliberasi ke depannya," jelas Perry di kantornya, Rabu (30/5).

Selain itu, kata Perry, dampak kenaikan suku bunga terhadap pertumbuhan ekonomi akan  cukup lama dengan elastisitas yang lebih kecil. Sedangkan, sektor konsumsi diproyeksi tidak akan terpapar dampak kenaikan suku bunga.