Untuk menjaga keaslian durian unggulan ini, Penang juga meluncurkan sistem “Track and Trace” berbasis kode QR.
Durian bukan sekadar buah di Malaysia—ia adalah identitas, kebanggaan lokal, dan daya tarik wisata. Salah satu varietas durian yang paling dihargai adalah durian Balik Pulau dari negara bagian Penang. Namun, popularitas yang begitu tinggi juga mengundang persoalan: munculnya praktik curang dalam pemasaran durian.
Pemerintah negara bagian Penang pun kini mengambil langkah tegas untuk melindungi reputasi durian Balik Pulau. Mereka menggelar operasi gabungan untuk menindak penjualan durian dari daerah lain—terutama impor dari Thailand—yang dijual dengan label Balik Pulau.
“Durian dari daerah lain tidak dilarang,” kata Fahmi Zainol, ketua Komite Agroteknologi dan Keamanan Pangan Penang. “Tapi tidak boleh diklaim sebagai Balik Pulau.”
Operasi ini melibatkan berbagai lembaga, mulai dari polisi, Departemen Pertanian, hingga Otoritas Pemasaran Pertanian Federal. Beberapa titik rawan telah diidentifikasi, dan blokade jalan sudah dilakukan secara berkala untuk memeriksa keaslian produk pertanian yang masuk ke Penang.
Untuk menjaga keaslian durian unggulan ini, Penang juga meluncurkan sistem “Track and Trace” berbasis kode QR. Setiap buah yang masuk dalam sistem ini akan diberi kode unik yang bisa dipindai untuk menelusuri asal-usulnya, mulai dari kebun hingga ke tangan pembeli.