Sri Mulyani akui ekonomi lesu, target pajak berat

Kondisi ekonomi global yang lesu berdampak ke dalam negeri yang mengakibatkan target setoran pajak kian berat.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan tantangan yang dihadapi pemerintah dalam hal pengumpulan pajak berat. Alinea.id/Annisa Saumi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan tantangan yang dihadapi pemerintah dalam hal pengumpulan pajak berat. Sebab, perlambatan ekonomi dunia turut memengaruhi kondisi dalam negeri, khususnya ke dunia usaha.

"Bagi kami, tantangan untuk terus meningkatkan penerimaan negara tidaklah mudah. Karena kami lihat dan rasakan betapa banyak dunia usaha mengalami tekanan dari pengaruh global, entah perusahaan berbasis komoditas atau manufaktur," kata Sri Mulyani dalam acara acara Rembuk Pajak Nasional: Mendorong Inklusi Perpajakan untuk Percepatan Pembangunan Nasional di Gedung Dhanapala, Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (15/11) malam. 

Tekanan dari perlambatan ekonomi global tersebut tercermin dari penerimaan pajak yang jauh dari target. Sri Mulyani sendiri tak menyebut berapa banyak pajak yang telah diterima pemerintah saat ini. 

Namun, selama semester I-2019, penerimaan pajak baru mencapai Rp603,34 triliun, atau baru 38,25% dari target APBN 2019. Sebelumnya, pemerintah menargetkan penerimaan pajak dalam APBN 2019 sebesar Rp1.577,56 triliun. 

Sri Mulyani melanjutkan, dalam suasana pelemahan ekonomi global, maka kebutuhan untuk membangun jembatan yang baik antara dunia usaha dan pemerintah menjadi penting.