Sri Mulyani didesak lakukan lobi ke negara maju demi rupiah

Pertemuan IMF-World Bank diyakini bakal menjadi kesempatan bagi Indonesia melakukan lobi-lobi politik untuk perekonomian Indonesia. 

Menteri Keuangan Sri Mulyani (kiri) bersama Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro (kanan) / Antara Foto

Pertemuan tahunan IMF-World Bank yang akan berlangsung pada Oktober 2018 mendatang, diyakini bakal menjadi kesempatan bagi Indonesia melakukan lobi-lobi politik untuk perekonomian Indonesia. 

Pengamat Ekonomi Yanuar Rizky menjelaskan, lobi bisa dilakukan terhadap negara maju agar mengendorkan normalisasi kebijakan di negara tersebut. Dengan demikian, tekanan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS bisa berkurang.   

Apalagi, Menteri Keuangan Sri Mulyani dianggap memiliki global networking yang tinggi, sehingga mampu melakukan lobi-lobi itu. "Fungsi lobi itu, bisa nanti Sri Mulyani mengatakan, negara maju jangan egois sendiri dong. Bahwa kalau dia terus melakukan normalisasi kebijakan, korbannya kan negara kami," jelas Yanuar Rizky kepada Alinea.id, belum lama ini. 

Apabila didengar, negara maju ini bisa melanjutkan pembahasan di kongres. Dampaknya, Indonesia bisa mengambil nafas besar. 

"Kalau tidak ada jeda atas proses normalisasi kebijakan yang dilakukan oleh negara-negara maju, maka suka atau tidak suka, Indonesia akan menghadapi yang namanya gejolak ombak besar," imbuh Yanuar.